Bulan April, sedang di pertengahan bulan Ramadhan saat itu, untuk pertama kalinya aku menghubungi sang gadis, via DM Instagram, kusampaikan maksudku, bahwa dalam tiga hari ke depan aku akan pulang ke rumah dan berniat untuk berkenalan secara langsung. Di akhir pembicaraan, kuminta nomer telfonnya kemudian aku kirimkan satu berkas sebanyak sembilan belas halaman mengenai data dan segala tentang diri ini, untuk dibaca dan dijadikan gambaran sebelum bertemu secara langsung nanti.

25 April 2021 adalah waktu yang dijanjikan untuk kami saling bertemu. Berbekal oleh-oleh dari Jogja dan maps yang sudah dikirimkan sebelumnya, aku berangkat sendiri menuju rumahnya.

Kesan pertama saat pertama kali bertemu? Tentu saja sangat canggung, kami tidak saling kenal sebelumnya, sekalipun aku sudah melihat semua postingannya di Instagram dan Twitter aku tetap tidak mengenalinya, kami dua orang asing. Tidak butuh waktu lama untuk akhirnya kami dapat mencairkan suasana, untungnya Tiara tidak hemat kalau berbicara, jadi aku juga bisa menyambung setiap obrolan. Tidak terasa waktu sudah berjalan lama, pukul 22.30 kata Tiara waktu itu saat kutanya. Sudah terlalu malam, aku pun pamit, di akhir pembicaraan kami berjanji satu sama lain untuk bertemu di lain hari.

Empat kali, ya empat kali total pertemuan kami, dan empat kali pula aku merasakan bahwa waktu berhenti saat kami berbincang, saat sadar, hari sudah larut. Di Pertemuan keempat ini kami memutuskan untuk lanjut ke tahap yang lebih serius.